Monday, October 02, 2006

KUTUKAN TOILET LOKER

Tiap kali temen-temen gue cerita tentang kutukan ini, gue pasti tertawa terbahak-bahak. Bukan karena gue orang yang berani, tapi kutukan ini nggak ada hubungan dengan cerita horror di film atau di sinetron-sinetron. Banyak temen-temen gue yang udah mengalami kutukan ini. Kemarin, akhirnya gue kena juga kutukan itu. Minggu pagi kemarin, pas gue masuk loker tiba-tiba muncul perasaan aneh di perut gue rasa-rasanya pengen BAB “ Buang Air Besar” – meskipun dari gue taman kanak-kanak sampe sekarang gue nggak ngerti air sebesar apa yang mau dibuang? buat gue lebih cocok buang air buanyyak--.
Gue langkahkan kaki gue ke deretan pintu kuning yang berjajar manis, seolah pintu-pintu itu mengucap “selamat datang wahai orang-orang yang udah kebelet buang hajat”. Dari empat pintu kuning itu ternyata hanya satu yang tersenyum lebar mengucap selamat datang ke gue, karena yang tiga udah diisi orang. Pintu kuning yang paling ujung itu yang tersenyum manis, gue pun tersenyum sama si pintu toilet itu. Seandainya itu pintu nggak tersenyum alias udah ketutup karena udah ada orang di dalamnya. Bisa-bisa keringat dingin akan mengucur, karena biasanya nggak gampang nyari toilet yang kosong di pagi hari. Apalagi ketika si “dia” udah di ujung… pasti susah banget nahan si “dia” supaya nggak keluar… temen-temen tahu kan bagimana dahsyatnya perasaan kalo sedang nahan di “dia” itu.
Dengan terburu-buru gue dekati pintu kuning itu, lalu masuk kedalamnya, dan menguncinya, semuanya gue lakukan secepat kilat. Satu-persatu bawahan gue, gue tanggalkan ( jangan mikir yang macem-macem ya !). Hingga akhirnya kedua kaki gue udah menjejakkan tempat dimana seharusnya kaki ditempatkan -- toilet bowl-nya yang untuk jongkok, red. Nggak ada perasaan apapun saat itu, kecuali perut gue yang udah makin melilit. Pikiran gue cuma dipenuhi bagaimana cara mengatasi perut gue yang makin melilit ini dengan membuang segala isi perut yang memang seharusnya dikeluarkan.
Dengan gerakan reflek ala pesenam taiso, melesat lah pantat gue mendekati lubang toilet. Ditengah gerakan reflek gue yang lumayan cepat itu, tiba-tiba…… “ Dukk..”…sejurus kemudian, dari bibir gue keluar kata ..”Auu…..” ….sambil menahan perih yang mulai terasa dari pantat gue. Ternyata pantat gue yang lagi melesat cepat menuju sasaran itu, menghantam ujung pipa besi yang letaknya dekat banget sama lubang toilet bowl. Kesel banget gue, sambil menahan perih gue teringat semua cerita tentang kutukan loker toilet yang pernah diceritain temen-temen gue.
“Kena batunya gue” kata gue dalam hati, sambil mengingat tingkah gue yang suka terbahak-bahak kalo lagi dengerin kisah sedih temen-temen gue yang kena kutukan toilet loker ini. Akhirnya gue putusin untuk nyeritain kutukan yang gue alami di blog gue aja, sebab gue tahu, kalo gue cerita sama temen-temen gue tentang hal ini langsung sama mereka…. nggak kebayang betapa terbahak-bahaknya mereka melihat “derita” saat kutukan itu gue alami.

No comments: